dalam budidaya padi organik harus extra sabar karena semua butuh ketekunan baik dari saat penyiapan lahan hingga pasca panen, dari penyiapan lahan sendiri tanah harus dibajak setelah itu dicangkul pinggir pematang sekaligus perbaikan pematang, sebisa mungkin pematang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil sepenting dapat untuk mengatur sirkulasi air dalam wilayah petakan sawah, setelah tanah dibajak biarkan beberapa hari dan rendam air agar tanah gembur saat pencacahan tanah nantinya, sebelum melakukan pencacahan terlebih dahulu tanah kita kapur untuk menstabilkan PH tanah pada petakan, setelah tanah dihaluskan berikan AGRI-M untuk fermentasi tanah yang telah halus dan menambah kesuburan tanah serta menambah mikrobiologi pada tanah, lakukan perendaman kurang lebih 10 hari, sambil kita menunggu fermentasi tanah, kita melakukan uji benih dengan menggunakan garam fungsinya untuk memisahkan benih unggul dan benih hampa caranya :
masukan air kedalam baskom dan masukan garam lakukan pengujian dengan menggunakan telur kalau telur itu mengapung berarti siap kita lakukan uji bernas, setalah melakukan uji bernas cuci kembali benih agar bersih dari garam tadi, kurang lebih kita bilas sampai tiga kali. setelah bersih lakukan perendaman benih kedalam baskom, sebelum benih direndam baskom kita beri AGRI-M dengan dosis 100mll/ 15 liter air, biasanya dalam budidaya padi organik kita membutuhkan 12 Kg/ Ha secara SRI dan 50 Kg secara konvesional, perendaman kurang lebih 1 hari satu malam setelah itu kita tiriskan dan masukan kedam karung untuk diperam, waktu pemeraman kurang lebih satu hari- satu malam, siapkan tempat hambur benih dilahan yang telah disiapkan.
Comments
Post a Comment