Skip to main content

membuat pupuk K

banyak sampah berserakan dipekarangan rumah yang tidak dimanfaatkan sama sekali contohnya sabut kelapa, untuk mengurangi sampah sabut kelapa dapat difungsikan sebagai pupuk Kalium yang dapat dimanfaatkan pada tanaman. manfaat pemggumaam pupuk Kalium adalah untuk pembentukan batang dan pada pembentukan bakal malai pada tanaman padi.

adapun cara membuatnya sebagai berikut :
1. Bahan
    - sabut Kelapa 50 Kg
    - Gula merah 5 Kg
    - AGRI-M @ 1 LITER
    - Air
     2. Alat
     - Parang
     - Drum @ 200 Liter
     - Pengaduk
siapkan sabut kelapa yang masih basah, cacah dengan menggunakan parang atau alat pencacah lainnya, setelah sabut kelapa dicacah masukan kedalam drum serta masukan Gula merah, AGRI-M dan air secukupnya

drum yang telah berisi cacahan sabut kelapa, sebaiknya ditutup rapat dan buka tiap hari, serta aduk - aduk rata dengan alat pengaduk/kayu, agar cacahan sabut kelapa dapat tercampur dengan baik. setelah 7 hari rendaman cacahan sabut kelapa  dapat digunakan.

Cara Menggunakan Pupuk Organik Sabut Kelapa
– Aplikasi pada akar: Campurkan 1 bagian pupuk organik cair sabut kelapa dengan 3 bagian air bersih. Lalu kucurkan pada tanaman dengan dosis 2ml/tanaman. Pengaplikasian ini dilakukan satu minggu sekali
– Aplikasi pada daun: Campurkan 1 bagian pupuk organik cair sabut kelapa dengan 5 bagian air bersih. Lalu semprotkan pada daun dan batang tanaman satu minggu sekali.
Bagaimana? Caranya cukup mudah kan? Limbah sabut kelapa yang kelihatannya tidak berguna ternyata memiliki manfaat dalam usaha pelestarian ekologi sekaligus dapat meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya para petani kelapa. Nah, untuk ke depannya pemanfaatan limbah sabut kelapa sebagai bahan pembuatan pupuk organik ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat secara intensif karena sabut kelapa mengandung unsur karbon sehingga dapat dijadikan bahan karbon aktif yang akan mendongkrak produktivitas lahan pertanian.

Comments

Popular posts from this blog

hasil pengamatan padi varietas cisantana

pendampingan petani yang dilakukan oleh ACLT ( agriculture Community Luwu Timur ) 5/9/2012. pada lahan pak Paiman, dalam pengamatan padi sampai 17/11/2017 : hama :            umur padi 30 HST : Tikus, Ulat Penggulung Daun            umur padi 45 HST : Tikus, Ulat Penggerek batang Penyakit : - cara pengendalian : Hama Tikus : pengomporan pada lubang tikus                        pengendalian hayati Ulat Penggulung daun :  penyemprotan telur untuk mengendalikan populasi telur ulat                                         penggulung  daun, penyemprotan rendaman tembakau,daun sirsak,                                         daun gamal, deterjen, dan minyak ...

cara mengendalikan hama ulat grayak pada tanaman padi

umur padi 18 HST ( hari setelah tanam ) adapun hama yang ada pada tanaman padi varietas cintana adalah ulat grayak, cara mengendalikannya dengan insektisida nabati, yang sangat ampuh untuk mengendalikan hama secara alami, adapun cara membuatnya : insektisida nabati : bahan     1. tembakau 1kg     2. sabun colek atau rinso 5 sendok     3. agri-m 200 mll     4. air alat    1. jerigen 5 liter cara membuat          bahan yang telah disiapkan dimasukan kedalam jerigen dan rendam -+ 1 hari satu malam, atau lebih, jika akan digunakan saringlah bahan tersebut yang telah direndam dan siap digunakan, dosis 400 Mll/ tangki sebaiknya lakukan penyemprotan 7 hari sekali agar tanaman selalu terjaga dari serangan hama ulat grayak.

fenomena PETANI dalam budidaya kakao

banyak fenomena yang dialami para petani khususnya dalam budidaya tanaman kakao, dari saat olah lahan, penanamanm perawatan hingga pasca panen, yang sangat disayangkan setelah petani akan memetik hasil harga biji kakao turun drastis yang diakibatkan biji kakao dipabrik melimpah, hingga saat ini harga kakao turun hingga Rp.15.000/Kg yang awalnya mencapai Rp. 35.000/Kg, inilah yang perlu diperhatikan pemerintah bagaimana mengupayakan agar hasil produksi pertanian tidak turun disaat petani panen raya,